Ini dia pria yang bisa dibilang orang terkaya,,
Kok bisa dibilang terkaya..???!!!
Gimana ga disebut orang terkaya,,denger-denger dia ini adalah hacker spesialis kartu kredit terbesar,,
manstap..!!!
Ditemukan bersarang di National Hotel, South Beach Miami pada Mei 2008,  Albert Gonzales (28) segera diringkus polisi. Bersamanya ditemukan  barang bukti dua perangkat komputer, uang sebanyak $ 22.000, dan senjata  Glock 9. Albert Gonzales adalah seorang hacker kartu kredit buronan  polisi yang dikenal dengan nama "soupnazi" di internet. Gonzalez dituduh  membobol sistem komputer  jaringan bisnis dan mencuri kartu kredit serta kartu debit. Gonzales  pernah menjadi informan untuk U.S. Secret Service. Sebanyak 170 juta  akun kartu kredit berhasil dia bobol. Atas sepak terjangnya ini Gonzales  dijuluki hacker kartu kredit terbesar sepanjang dekade. Jika terbukti  bersalah, Gonzales akan dipenjara seumur hidup. Saat ini dia masih  menunggu proses pengadilan di New York, Massachusetts, serta New Jersey.
Rene  Palomino Jr., pengacara Gonzales mengatakan kasus ini masih dalam  proses. Palomino masih mengajukan banding atas tuduhan-tuduhan itu.  Selanjutnya Palomino berujar bahwa Gonzales bukanlah pria yang berwatak  jahat. Mereka sudah saling mengenal sejak Gonzales masih anak-anak.  "Gonzales bukan tipe penjahat, dia hanya seorang pria yang memiliki  banyak akal." Vanessa Pedrianes, kawan Gonzales sejak kecil, menyebut  Gonzales sebagai pria yang pemalu, kikuk, dan hidup di dunianya sendiri.  Gonzales juga dikenal sebagai anak yang sangat cerdas sejak kecil.    
Keterlibatan Gonzales dengan dunia komputer terjadi sejak usia dini. Ayahnya memberinya seperangkat komputer  pada saat Gonzales menginjak usia 8 tahun. Pada saat komputernya  terserang virus, Gonzales menjadi marah dan berusaha mencari solusinya.  "Anak ini sangat cerdas, dia mempelajari komputer sendiri," kata Palomino. Gonzales tidak mengalami masa kecil yang normal, dia tidak punya teman. Temannya adalah komputer. 
Tahun  1998, saat Gonzales duduk di bangku sekolah menengah atas, FBI dan  polisi setempat menangkapnya karena tuduhan meng-hack sistem informasi pemerintah India. Gonzales melakukan aksinya dengan menggunakan komputer  di perpustakaan sekolahnya. Tidak dijelaskan bagaimana penyelesaian  masalah ini. Gonzales tidak pernah melanjutkan pendidikannya sampai ke  tingkat universitas. Tahun 1999 Gonzales ditahan karena terbukti  kepemilikan marijuana. Namun kasus ini dihentikan. Selanjutnya, karena  keahliannya di bidang komputer, Gonzales mendapat pekerjaan di sebuah  firma di New Jersey. Tidak disebutkan bagaimana Gonzales mendapatkan  pekerjaan ini. Kemudian pada tahun 2003, Gonzales kembali ditangkap  karena tuduhan menjadi hacker. Namun Gonzales tidak ditahan karena dia  membantu Secret Service memburu sesama hacker.        
Palomino  berpendapat Gonzales perlu terapi khusus untuk mengatasi "kecanduan  komputer" yang dideritanya. "Pemerintah telah memeras otak saya untuk  menyeret hacker," kata Gonzales. Meskipun bekerja untuk pemerintah,  selama lima tahun Gonzales melakukan "hobi" hackingnya untuk kesenangan  pribadi. Sebanyak 500 sistem komputer  perusahaan Fortune berhasil dibobolnya. Gonzales juga berhasil mencuri  data rekaman pengadilan rahasia. Uang dari hasil menjual data ilegal ini  berlimpah. Gonzales hidup mewah.  
Menurut agen federal, pada tahun 2005 Gonzales merencanakan sebuah serangan besar terhadap jaringan komputer untuk mencuri data kartu kredit dan kartu debit, kemudian mengirimnya ke server komputer  di California, Illinois, Latvia, Netherland dan Ukraina. Korbannya  adalah sebanyak 40 juta nomor kartu kredit berhasil dibobol. Pada saat  itu tindak kejahatannya merupakan yang terbesar dan merugikan sejumlah  perusahaan besar seperti T.J. Maxx, Barnes & Noble, Sports Authority  dan OfficeMax.     
Salah satu teknik Gonzales adalah  berpindah-pindah tempat. Pirantinya adalah sebuah laptop, kemudian  Gonzales mencari sinyal internet wireless milik perusahaan retail besar.  Jika sudah ditemukan jaringan yang "lemah," Gonzales segera beraksi dan  mulai menginstal "sniffer programs" yang bisa mengendus aliran data  nomor kartu kredit dan kartu debit yang berpindah melalui proses  komputerisasi di perusahaan yang diincar. 
Pada dakwaan  terakhirnya, Gonzales memiliki konspirasi dengan dua orang warga negara  Rusia. Kali ini mereka memiliki teknik yang berbeda dalam menghack  jaringan internet sebuah perusahaan yakni secara rahasia menempatkan  "malware" atau malicious software yang memungkinkan Gonzales memasuki  sistem keamanan melalui "pintu belakang" untuk mencuri data.
Motif
Pelaku melakukan kegiatan tersebut secara sengaja  , karena memang Gonzales  dijuluki hacker kartu kredit terbesar sepanjang dekade, salah satu tujuannya pun untuk mendapatkan uang.
Solusi
Sepak terjang Gonzales ini sudah dianggap sangat andal, dia dapat mendeteksi jaringan lemah pada perusahaan besar  dan menginstal "sniffer programs", kuncinya pada admin harus meningkatkan signal sehingga tidak dapat diendus aliran datanya
Sumber :
http://www.beritanews.com/search.php?text=kasus%20hacker%20yang%20%20di%20indonesia&pg=2
http://3.bp.blogspot.com/_JAIBR98dQUs/Ss3rBrR12WI/AAAAAAAAATk/vG1qkPDbLTI/s400/kartu+kredit.jpg
http://aldino.webatu.com/?p=124
Rabu, 02 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar