Selasa, 23 Februari 2010

Apa Itu J2ME ?

Kali ini saya akan mencoba menjelaskan secara singkat mengenai J2ME, Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan pengembangan yang didesain untuk meletakkan perangkat lunak Java pada barang elektronik yang diciptakan oleh Sun Microsystem. J2ME membawa Java ke dunia informasi, komunikasi, dan perangkat komputasi. J2ME biasa digunakan pada telepon selular, pager, personal digital assistants (PDA) dan sejenisnya (M. Salahuddin, Rosa A.S, 2006:5),

Minggu, 21 Februari 2010

Topik Penulisan Ilmiah


Universitas Gunadarma memiliki program Penulisan Ilmiah (PI) bagi para mahasiswanya yang sudah berada di semester 6, baik jenjang D3 ataupun S1. Tugas ini diberikan untuk mendapatkan gelar Sarjana Muda Universitas Gunadarma, kebetulan saya merupakan salah satu mahasiswa Universitas Gunadarma yang sudah menginjak semester ke-6, saya merupakan mahasiswa S1 jurusan Sistem Informasi fakultas Ilmu Komputer, dari awal semester 5 saya sudah mencari beberapa topik PI, diantaranya membuat suatu aplikasi berbasis mobile.

My Short Autobiography


Dua puluh tahu yang lalu, kamis malam tepatnya pada tanggal 19 Juli 1989, saya lahir dengan selamat disebuah rumah sakit bersalin di Bogor, seorang anak laki-laki yang lahir dengan premature pada umur kandungan ke-7 dan dengan berat hanya 22Kg, orang tua saya memberi nama Asep Yuliyana dengan harapan saya bisa tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang bisa menjadi kebanggan bagi mereka. Saya anak pertama dari 4 bersaudara, lahir dan dibesarkan di Bogor, kota yang padat dengan kendaraan angkutan dan selalu di guyur dengan hujan, saya dibesarkan dilingkungan yang cukup ramah, dengan penuh kasih sayang saya tumbuh menjadi laki-laki dewasa.

Jumat, 19 Februari 2010

Mengapa Kita Harus Belajar Bahasa Indonesia

Mengapa kita harus belajar bahasa Indonesia?
Akan di jelaskan secara singkat di bawah ini.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi republik Indonesia dan bahasa persatuan Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya,
Meskipun saat ini dipahami oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia tidak menduduki posisi sebagai bahasa ibu bagi mayoritas penduduknya. Sebagian besar warga Indonesia berbahasa daerah sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Namun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di surat kabar, media elektronika, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa.

Sangsaka Merah Putih

         Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih.Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.

Kamis, 18 Februari 2010

Sejarah Perkembangan Fiber Optic


 Berikut merupakan sejarah perkembangan Fiber Optic.
1.       Generasi pertama (mulai 1975)
Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya, terdiri dari : alat encoding : mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm. serat silika : sebagai penghantar sinyal gelombang repeater : sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan receiver : mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik, berupa fotodetektor alat decoding : mengubah sinyal listrik menjadi output (misal suara) Repeater bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik, kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang. Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi sebesar 10 Gb.km/s.

 

©2009 Aduk-Udik | by TNB