Senin, 21 Maret 2011

Mengapa Open Source

Seperti kita ketahui bahwa dalam dunia IT suatu aplikasi itu terdiri dari dua jenis, yaitu yang berlisensi atau berbayar, dan ada juga yang gratis atau yang sering kita kenal dengan istilah "Open Source"
untuk para pembaca umum contoh aplikasi atau software yang berbayar dan yang tidak berbayar ialah Microsoft Office dan Open Office.
kedua software itu sama-sama berfungsi sebagai aplikasi pengolah kata, namun untuk mendapatkan Ms.Office kita harus membeli atau dengan kata lain software tersebut ialah berbayar, namun untuk Open Office kita dapat mendapatkannya dengan cuma-cuma, tentunya kedia software tersebut memiliki fungsi yang sama.
Pada intinya konsep sumber terbuka adalah membuka "kode sumber" dari sebuah perangkat lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak harus gratis. Definisi sumber terbuka yang asli adalah seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition)/Definisi sumber terbuka
Lalu, bagaimana jika kita menginginkan suatu software development yang gratis namun memiliki fitur-fitur seperti itu? Open Source Software-lah jawabannya. Open source software adalah software yang dapat dipakai secara gratis tanpa harus membayar untuk lisensi penggunaan. Disamping itu, biasanya software open source dapat kita modifikasi lagi sesuai dengan keinginan kita, contohnya Compiere, sebuah software ERP yang dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan dari perusahaan.
Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya.
Perlu digarisbawahi, definisi free disini bukan berarti gratis, namun free disini berarti bebas. Bebas ini dijabarkan menjadi empat buah, yaitu:
  1. Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja
  2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat
  3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama
  4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya.

Keuntungan menggunakan Open Source :
Keuntungan Open Source Motivasi dari penggunaan dan pengembangan open source software beraneka ragam, mulai dari filosofi dan alasan etika sampai pada masalah praktis.
Biasanya, keuntungan yang dirasa pertama dari model open source adalah fakta bahwa ketersediaan open source diciptakan secara gratis atau dengan biaya yang rendah


  • Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur pokok dalam software development. Proyek open source biasanya menarik banyak developer. Sebagai contoh, pengembangan server web Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangan dan memantau.
  • Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki. Karena jumlah developernya sangat banyak dan tidak dibatasi, maka kemungkinan untuk mendeteksi bugs lebih besar. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, karena source code tersedia, maka setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.

  • Kualitas hasil lebih terjamin. Karena banyaknya orang yang melakukan evaluasi, kualitas produk dapat lebih baik. Sebagai contoh, Apache merupakan web server open source yang paling banyak digunakan orang di dunia. Namun hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya produk open source dikembangkan oleh banyak orang. Ada banyak produk open source yang dikembangkan oleh individual saja.

  • Lebih aman (secure). Dikarenakan sifatnya yang terbuka, maka produk open source dapat dievaluasi oleh siapa pun. Public scrutinity merupakan salah satu komponen penting dalam bidang security. Secara umum memang open source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terjadi secara otomatis. Hal ini tercapai bila security by obscurity bukan menjadi tujuan utamanya. (Lihat bagian Referensi, artikel Peter Neumann) 
  • Hemat biaya. Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji. Biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, seperti misalnya membeli server untuk hosting web. Tidak mengulangi development. Pengulangan (re-inventing the wheel) merupakan pemborosan. Adanya source code yang terbuka membuka jalan bagi seseorang programmer untuk melihat solusi-solusi yang pernah dikerjakan oleh orang lain. Namun pada kenyataannya tetap banyak pengulangan. Lihat situs Freshmeat.net untuk mengetahui banyaknya produk yang memberikan solusi yang sama.


Kerugian/Kekurangan menggunakan Open Source :
  • Support Berbayar dan Langka, Satu keyakinan bahwa software tidak akan ada masalah adalah keliru, dan ini adalah sebuah bencana jika kita sudah memakai program opensource untuk semua infrastruktur yang besar, dan ketika itu menemukan hole atau bug yang tidak ada yang paham. Maka langkah yang mungkin ditempuh adalah : searching problem solving di forum-forum, tanya sana sini. Jika tidak ketemu juga, kita bisa-bisa harus menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk mendatangkan jasa konsultan dari pakar opensource tersebut. Karen sebenernya opensource adalah sebuah modem bisnis yang berbeda dari software berbayar di awal dan dibatasi sebuah aturan lisensi. Mungkin untuk skala kecil, anda tidak akan merasakan impack yang diakibatkan. Namun jika sudah melibatkan sistem yang sudah ada, data-data penting, kadang-kadang manajemen biasanya tidak akan ambil pusing, mending mencari yang berbayar sedikit mahal diawal, tetapi ada jaminan support dan problem solving yang akuntabel dari vendor. Dari pada mengorbankan data-data dan infrastruktur yang sudah terinstall hanya karena berorientasi penghematan dana di awal.
  • Versi Betha, Stabil dan unstabil. Open source sangat erat kaitannya dengan versi dan kestabilan kualitas softwarenya, ini merupakan celah besar yang ditinggalkan baik disengaja atau tidak disengaja. Kepastian stabil dan tidak stabil kadang menjadi keraguan pilihan para petinggi IT untuk memilih software opensource. Bayangkan saja, versi software yang terinstall di server anda statusnya masih unstable, bisa dibayangkan bisa terjadi apa-apa. Dan patch-nya harus menunggu orang yang sukarela membetulkan masalah yang terjadi itu. 
  • Kerja Komunitas bukan profesional. Beberapa software dikembangkan oleh sebuah komunitas yang mempunya tujuan khusus, jaminan dan kepercayaan kualitas produk hasil perlu dicompare dengan produk komersil yang jauh lebih mumpuni dari segala sisi.


Sumber :
http://www.cyberkomputer.com/Komputer/pengenalan-dan-manfaat-menggunakan-open-source
http://kreatorid.thinkwebdev1.net/index.php/ask/detil/288/keuntungan-dari-open-source
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka
http://foruminformatika.wordpress.com/2009/01/03/apa-kelemahan-open-source/
http://www.thatbest.com/wp-content/uploads/2010/03/57d9f44c8dsource.jpg


0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 Aduk-Udik | by TNB