Minggu, 21 Februari 2010

My Short Autobiography


Dua puluh tahu yang lalu, kamis malam tepatnya pada tanggal 19 Juli 1989, saya lahir dengan selamat disebuah rumah sakit bersalin di Bogor, seorang anak laki-laki yang lahir dengan premature pada umur kandungan ke-7 dan dengan berat hanya 22Kg, orang tua saya memberi nama Asep Yuliyana dengan harapan saya bisa tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang bisa menjadi kebanggan bagi mereka. Saya anak pertama dari 4 bersaudara, lahir dan dibesarkan di Bogor, kota yang padat dengan kendaraan angkutan dan selalu di guyur dengan hujan, saya dibesarkan dilingkungan yang cukup ramah, dengan penuh kasih sayang saya tumbuh menjadi laki-laki dewasa.



Masa kecil saya banyak dihabiskan di rumah sakit, kata orang dulu itu saya memang agak nakal, mulai dari menelan mainan hingga kemasukan biji kacang hijau ditelinga dan dihidung saya, tapi di balik itu semua, kedua orang tua saya tidak pernah merasa mengeluh merawat saya, walau dengan keadaan ekonomi yg pas-pasan, itu yang membuat saya merasa beruntung memilikimorang tua seperti mereka. Masa sekolah saya diawali di Taman Kanak-kana Tunas Sejahtera pada saat saya umur 5tahun, 1tahun saya belajar disana tanpa hasil, membaca dan menulis belum saya dapatkan, namun menurut guru saya di TKm saya memiliki bakat dalam berhitung. Setalah lulus dari TK itu, saya disekolahkan di SDN Ciherang 05 yang jaraknya tidak jauh dari rumah saya, baru pada tahun ke-2 saya bisa membaca dan menulis, sungguh memalukan. Dikelas 3 lah prestasi saya mulai terlihat, rangking 3 pun saya dapatkan dikelas itu, dan terus bertahan hingga lulus, kepemimpinan saya dapatkan disana, semenjak kelas 5 saya dipercaya menjadi pemimpin upacara hingga kelas 6 dan tidak ada yg menggantikan, bangga orang tua saya. Lulus dengan nilai terbaik di sekola saya pun menjadi raja ketika itu.
SMP Negeri 7 Bogor, SMP favorit di Bogor dengan siswa yang rata-rata jenius, Alhamdulillah saya bisa lolos masuk sekolah itu, dari SD saya hanya saya dan satu teman saya Eka yang lolos masuk sekolah itu, setelah melalui saringan akhirnya saya berada dikelas 1-F, tiga kelas terbawah. disana menggunakan sistem turun level kelas tiap cawunya, cawu kedua saya turun kelas masuk kelas 1-G dan alhasil dicawu ketiga saya masuk kelas 1-H, kelas yang paling rendah. Ditahun kedua sudah menggunakan sistem semester dan kelaspun sudah tidak berurut, semua kelas rata bercampur dengan siswa pintar dan siswa bodoh. diSMP saya mengikuti ekstra kulikuler Paskibra Al-Fatih 7, dan PMR Unit 7. Dikedua ekstra itu saya mendapat posisi sebagai pengurus inti, komandan PKTM pun saya dapatkan.

Lulus dari SMP favorit, saya masuk ke SMA swasta, karena nilai saya yg tidak cukup menggembirakan, awalnya bingung mau masuk sekolah yang mana. IPB memiliki suatu yayasan sekolah menengah atas, akhirnya saya masuk ke SMA Kornita IPB Bogor dengan harapan bisa masuk ke IPB setelah lulus nanti. Memang bukan sekolah favorit tapi disana memiliki peraturan yang sangat ketat, rambut siswa putera harus cepak, tidak boleh merokok dan berpacaran, alhasil 3tahun kepala saya gundul, tidak ada yang merokok dan pacaran disana. Di tahun kedua saya menunjukan prestasi yang selama ini belum pernah saya dapat, saya mendapat rangking pertama 2 kali berturut-turut dan masuk di jurusan IPA, saya pun mendapatkan beasiswa selam 1tahun disana,  tidak berbeda diSMP 7, saya juga mangikuti ekstra paskibraka Tectoan Grandis, disana saya menjabat menjadi bendahara putera. Masa-masa pemilihan PTN di mulai, saya lolos masuk USMI Undangan Masuk IPB, seleksi diadakan bertahan dengan sistem eliminasi, saya lolos hingga seleksi terkahir dengan jumlah peserta 13 orang, posisi saya ada di 11, strategi saya memilih jurusan yang sepi peminat tapi berkursi banyak, tapi nesib erkata lain, saya tidak lolos seleksi terkahir, hanya 7 peringkat teratas yang lolos masuk IPB, harapan masuk IPB pun saya hapus dari pikiran saya, awalnya saya lebih berniat untuk bekerja dibandingkan kuliah, karena kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan, akhirnya saya putuskan tidak mengikuti SPBM, tapi orang tua saya tetap kukuh bahwa anaknya harus berhasil walau tidak masuk PTN, dan akhirnya saya langsung mendaftar di PTS, bingung memilih PTS yang bagus dan murah, akhirnya saya mendapat info bahwa ada jurusan Komputer terkenal, di Universitas Gunadarma lah saya berlabuh, Sistem Informasi tempat saya duduk mengenyam pendidikan hingga sekarang, banyak pengalaman saya dapatkan disini, bukan hanya di bidang pendidikan, tapi banyak juga di bidang yang lain, pacar pertama pun saya dapat di universitas ini. Sekarang saya sudah ada di semester ke-6, semoga PI saya lancar di semester ini dan bisa lulus tepat waktu.
Amin.

3 komentar:

Najwa_elJannah mengatakan...

Amin...
Mudah - mudahan PI kita semua lancar ya sep..

tapi ngomong2 berat lw waktu lahir 22 kg? kurang koma tuh..
=P

Asep Yuliyana mengatakan...

hhehehe..
iya maksudnya cuma 2,2kg..
hehehehee..

Asep Yuliyana mengatakan...

:n:

Posting Komentar

 

©2009 Aduk-Udik | by TNB